Mamuju Ethnic

Informasi & Literasi Budaya Mamuju

Minggu, 16 Juli 2017

Pakkanjilong, Riwayatmu Kini

Jika mendengar nama kesenian yang satu ini tentunya kita tidak banyak mengetahui secara pasti apakah kesenian ini masih tetap eksis atau telah punah ditelan jaman, 
Pada tahun 2016 yang lalu sebuah festival kebudayaan Sulawesi Barat yang di selenggarakan di salah satu Desa di Mamuju yang sangat terkenal akan obyek pariwisata baharinya yaitu Pulau Karampuang oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat. 
Pakkanjilong berasal dari kata Kanjilong yaitu sebuah alat musik petik tradisional dari Mamuju, mengenai eksistensi alat musik kanjilong sendiri kini sudah dianggap hilang atau punah akibat kurangnya minat masuarakat Mamuju dalam menjaga dan melestarikan nilai nilai budaya mereka sendiri. 
Kanjilong adalah perpaduan seni tari tradisional Mamuju dan nama sebuah alat musik itu sendiri. Di kalangan masyarakat Mamuju sendiri seni tari ini mulai redup disebabkan kurangnya perhatian akibat kesalahan persepsi dan anggapan bahwa seni tari suku Mandar selalu hanya mengatasnamakan tari Pattudu semata.
Kanjilon kurang mendapat perhatian karena kesenian ini telah kehilangan bentuk yang sebenarnya. Seni gerak tubuh Pakkanjilon sebenarnya adalah berawal dari ritual adat Masyarakat pesisir dalam melaksanakan penghormatan kepada dewa dewa atau sebagai bentuk rasa syukur akan melimpahnya hasil laut yang mereka dapatkan. 
Begitu derasnya pengaruh kesenian moderen yang masuk ke masyarakat Mamuju seperti tari tarian kontemporer klasik dan kesenian dari wilayah Mandar lainnya sehingga banyak yang melupakan akan keberadaan kesenian asli daerah Mamuju sendiri. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar