Mamuju Ethnic

Informasi & Literasi Budaya Mamuju

Rabu, 06 Juni 2018

Alat Musik Tradisional Mamuju

Alat musik tradisional yang cukup mudah ditemukan di Mandar adalah kepandaian masyarakat dalam memainkan kecapi mandar, keke (alat tiup yang terbuat dari bambu), rebana, gongga (alat pukul terbuat dari bambu), dan calong (alat pukul yang terbuat dari bilah bambu dan batok kelapa).


Kecapi Mandar atau disebut juga kacaping tobaine yaitu alat musik tradisional yang berasal dari  Poliwali Mandar. Bentuk kecapi mandar ini sekilas seperti miniatur perahu. Dibuat dari kayu dan memiliki 2 dawai.


1. KACAPI  ( Gitar Mandar- Mamuju )

Alat musik petik kecapi ini sudah sangat langka dan saat ini hanya ada 2 orang yang masih memainkannya yaitu Satuni dan kakak perempuannya, Marayama, yang berusia sekitar 81 tahun.Awalnya kecapi  dimainkan untuk "pelipur lara" untuk individu di rumah-rumah, kemudian berkembang menjadi hiburan untuk acara-acara sunatan dan perkawinan. Kecapi dimainkan dari rumah ke rumah, lorong ke lorong.

Untuk lagunya, ada tiga tema besar yang dibawakan, yaitu Tolo (yang berisi cerita kepahlawanan), Tere (nyanyian pujian pada orang), dan Masala (nyanyian religi). Uniknya, lirik yang dibawakan tidak terbatas. Pemain kecapi bisa spontan membuat lirik berdasarkan apa yang dia lihat ketika tampil atau disesuaikan dengan tema acara.

2. PAKKEKE



Pakkeke adalah salah satu alat musik tiup tradisional Mandar  yang mempunyai keunikan, yaitu selain dari bentuknya, keke juga memiliki kekhasan bunyi yang dihasilkan. Alat musik keke terbuat dari bambu yang berukuran kecil yang diujungnya terdapat daun kelapa kering yang dililitkan sebagai pembawa efek bunyi yang dihasilkan oleh alat ini.   Biasanya alat tiup tradisional jenis keke ini dimainkan di sawah atau di ladang milik warga untuk mengisi kesepian para petani saat menunggui ladang atau sawah mereka. Kini alat musik keke acapkali dimainkan untuk kepentingan seni pertunjukan dan dikolaborasikan dengan alat musik tradisional lainnya.

3. CALONG



Calong adalah alat musik tradisional yang berbahan dasar Buah Kelapa dan bambu . Biasanya alat musik Calong ini dimainkan secara solo, tetapi dalam perkembangannya mengalami kemajuan dan dapat dimainkan secara massal. Hal ini dapat terlihat pada pagelaran Musik Calong Massal yang dipersembahkan pada Pembukaan Pekan Olahraga Provinsi Sulawesi Barat Pertama  yang dilaksanakan di Kabupaten Polewali Mandar tahun 2007. Bahkan yang tak kalah menariknya bahwa  alat musik inipun mulai dikolaborasikan dengan beberapa alat musik lainnya. Calong tidak jarang juga diusung ke atas  panggung pementasan musik secara kolaboratif.

4. GONGGA LIMA



Gongga lima adalah sebuah alat musik yang dibuat dari bambu, termasuk klasifikasi alat musik idiopon. Alat musik Gongga Lima dibunyikan dengan cara dipukulkan ke tangan. Secara bahasa, alat musik gongga lima terdiri dari dua suku kata, yakni Gongga dan limaGonggadiartikan sebagai alat itu sendiri sedangkan lima dalam bahasa Mandar adalah Tangan, jika dilihat dari pambagiannya, sangat memperjelas identitas serta eksistensinya yang menjelaskan bahwa  ke duanya membutuhkan satu sama lain.

Gongga Lima
Jenis Gongga lima  terdapat diwilayah balanipa hampir sama dengan alat musik parappasa dari Gowa Sulawesi Selatan, perbedaan Parappasa dengan Gongga lima  dapat dilihat dari penampilan alat itu, dalam pembuatannya bambu dibelah-belah kecil yang ukuran bilahannya hampir sama besar dengan pensil sehingga dalam penampilannya menyerupai sapu lidi, cara memainkannyapun tidak sama dengan Gongga lima, sebab ketika dimainkan alat ini dibenturkan kebenda lain untuk mendapatkan bunyi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar