Mamuju Ethnic

Informasi & Literasi Budaya Mamuju

Senin, 06 Agustus 2018

Kalloajaq Sibali Ulo Saba

Ular dan Burung Gagak
Diang setto lappo diangmo jaling dipo’ong kaju kaiyyang tuo ulo saba, diangmo tomo sambadang kalloaja' menserang ampe' mentallo' jaling di robo'na itte poong kaju kaiyang .Jaung di allungna itte poong kaju diang tampo membungku-bungkung, iyya mo naengei toiyya sambadang ulo saba kaiyyang membalongko.

Iyyanna allo bomo inne kalloaja' lumampamo mangalalle kandena. Tente toia inne ulo: allo-allo dai' di lolo kaju mangalalle tallo'na nakande. Narang narumpa' tallo'na kalloaja', nakande, napepurai, Tappana su'be kalloaja' di serangna, nakitamo pa'da pissang tallo'na. Ulo kaiyyang kaledo narumpa' jao mengkolung. Di tentenamo itte ampele' masaramo nyamana kalloaja'.

Nanama-nama mo melo' na napesirumpa'i sammuanena lapopulando', "Umbatente akkalangku' mala kupatei itte lapongulo?" Nakuamo pulando' "Ee, sammuaneku' ! Diang ittu di lau', diangngatang bainena maradika si mata naung di lelo' modiu-diusang. Iyyanna na mendiusmo, nalosui nasang ampana care-care di kalaena' siola poreba mala'bi'na ampele' napantuung di baona care-carena, mane' naung modiu-diusang.

Ampunna' tentemo itte, penri'ba' moko mako, ampele' musangke masiga tombi mottiana. mane 'mubaba mako mulammeang di sipatunna balongkona ulo. "U'de ittu masae su'be pissangmo todapa' mallusu itte kalloaja', apa' melo' na napembalai itte tombi mottia. Nakitamo itte tombi mottia nalammeang naung di balongkona ulo. Nabongkarmo itte balongko. narumpa'mo ulo kaiyang jaling. Manassa napatei injolo' ulo. mane' mala naala tombi mottia.

Terjemahan:
Burung Gagak Melawan Ular Sawah
Di sebuah hutan tumbuhlah sebatang pohon besar. Di situ juga seekor burung gagak yang bersarang dan bertelur di dalam lubang pohon besar itu. Di bawah pohon kayu itu terdapat suatu busut. Tempat itu merupakan tempat ular sawa besar bersarang di dalam lubangnya.

Apabila hari sudah siang, burung gagak ini pergi mencari makan. Demikian juga si ular setiap hari naik di puncak pohon untuk mencari telur yang dapat dimakannya. Akhirnya, dia menemukan telur burung gagak itu dan memakannya sampai habis. Ketika datang di sarangnya, burung gagak itu melihat bahwa semua telurnya hilang. Dia hanya menemukan ular besar itu sedang melingkar. Susahlah hati burung gagak saat itu.

Dia merencanakan akan menemui sahabatnya, yaitu sang Pelanduk dan burung gagak itu bertanya "Bagaimana caranya sehingga saya dapat membunuh sang ular itu?" Sang pelanduk mengatakan, "Hai, sahabatku! Di sana di kampung itu ada istri raja yang selalu turun di sungai untuk mandi. Kalau mau mandi, istri raja itu menanggalkan semua pakaian di badannya dan meletakkan alat perhiasannya di atas pakaian yang ditanggalkannya, baru dia turun mandi.

Oleh karena itu, terbanglah ke sana dan sambarlah kalung mutiara itu dengan cepat kemudian bawalah dan jatuhkanlah kalung itu di atas lubang ular itu." Tidak lama kemudian semua orang datang untuk memburu burung gagak itu. Mereka mau merebut kalung mutiara itu.

Mereka melihat burung gagak itu menjatuhkan kalung mutiara di lubang tempal ular tersebut. Mereka membongkar lubang itu dan mendapatkan ular besar itu di dalamnya. Tentulah mereka membunuh ular itu terlebih dahulu. baru mereka dapat mengambil kalung mutiara yang dijatuhkan oleh burung gagak tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar