Jumat, 23 Juli 2021
Sabtu, 10 Juli 2021
Konon ada seorang miskin dan seorang raja. Sang raja ini mempunyai tujuh istri, tetapi tidak ada seorangpun diantara istrinya yang dapat melahirkan. Si miskin ini adalah seorang gadis yang tinggal di kebunnya sendiri. Pada suatu ketika sang raja ini bermaksud mengadakan pembacaan doa selamat. Dia menyuruh hamba-hambanya mengambil daun pisang di kebun orang lain . Setibanya hamba-hamba raja ini di kebun orang, bertemulah mereka dengan si miskin yang disebut tadi Berkatalah si miskin kepada hamba-hamba raja, "Hai, ibu-ibu hamba raja, sekiranya saya yang diperistri sang raja selama ini, niscaya saya akan melahirkan dua atau tiga anak, dari Tuan raja, satu anak berpusat mutiara, satu anak berdada emas, dan satu anak yang lain berurat leher emas."
Setelah hamba-hamba raja ini mendengar si miskin berbicara demikian kepadanya, serempak mereka bergegas pulang kembali kepada raja. Setibanya di hadapan raja, mereka saling berkata, "Di kebun Tuan ada seorang gadis yang miskin seperti kami dan berbicara kepada kami . Dia mengatakan kepada kami, "Hai, Ibu-Ibu hamba raja, sekiranya saya yang diperistrikan sang raja selama ini, niscaya saya akan melahirkan dua atau tiga anak dari Tuan raja. Satu anak berpusat mutiara, satu anak berdada emas, dan satu anak yang lain berurat leher emas. Tidak terkira betapa gembiranya sang raja mendengar berita itu dari hamba-hambanya. Secara spontan sang raja itu memerintahkan laskarnya pergi memanggil si gadis miskin itu di kebun si gadis miskin. Berkatalah sang raja kepada laskarnya, "Masuklah kalian panggil kemari si gadis miskin itu!. Katakan kepadanya bahwa dia sekarang ini sangat diharapkan untuk datang menghadap raja karena ada sesuatu hal penting yang akan diberitahukan kepada dia. Setelah sang raja selesai berbicara kepada laskarnya, para laskar minta permisi lalu berangkat dengan segera pergi memanggil si miskin itu. Setelah laskar itu sampai di kebun si miskin, disampaikanlah pembicaraan sang raja kepada si miskin sebagaimana diberitahukan raja kepada mereka. Si miskin sudah mendengar pesanan raja yang disampaikan kepadanya kemudian dia menjawabnya dengan berkata, ;'Saya tidak dapat pergi sekarang ini. Saya merasa malu dan segan berangkat bersama kalian karena pakaian saya compang-camping begini . Jangan sampai raja nanti menduga bahwa saya menghinanya. Lebih baik kalian kembali kepada raja dahulu dan saya akan mengusahakan juga pakaian yang akan saya pakai dan pantas dilihat raja. Akhirnya, kembalilah para laskar ini kepada raja.
Jumat, 14 Desember 2018
Ilustrasi gambar Tintilingang |
Senin, 13 Agustus 2018
Jumat, 10 Agustus 2018
Ee..e, tittoqmu, tittoqmu bonngang lappeq, uhu uhu...,
Ee..e, lelomu, lelomu kipas, uhu uhu...,
Ee..e, bittiqmu, bittiqmu tarungan laqlang, uhu uhu..,
Ee...e, taimu, taimu bokkong bulahang, uhu uhu
Ee..e, tememu, tememu lana masarri, uhu uhu
Ee..e, lasomu, lasomu buaro labuang, uhu uhu
Burung Bangau dan Ikan Gabus
Eee, paruhmu, paruhmu setajam pisau, uhu uhu..,
Eee, sayapmu, sayapmu seperti sebuah payung, uhu uhu..,
Eee, ekormu, ekormu seperti kipas, uhu uhu..,
Eee, kakimu,kakimu seperti tangkai payung, uhu uhu..,
Eee, taimu, taimu seperti sebongkah emas, uhu uhu..,
Eee, kencingmu, kencingmu seperti minyak wangi, uhu uhu..,
Eee, penismu, penismu sebesar Buaro labuang (alat perangkap udang), uhu uhu..,