Diang setto
lappo diangmo jaling dipo’ong kaju kaiyyang tuo ulo saba, diangmo tomo sambadang kalloaja' menserang ampe' mentallo'
jaling di robo'na itte poong kaju kaiyang .Jaung di allungna itte poong kaju
diang tampo membungku-bungkung, iyya mo
naengei toiyya sambadang ulo saba kaiyyang membalongko.
Iyyanna
allo bomo inne kalloaja' lumampamo mangalalle kandena. Tente toia inne ulo:
allo-allo dai' di lolo kaju mangalalle tallo'na nakande. Narang narumpa'
tallo'na kalloaja', nakande, napepurai, Tappana su'be kalloaja' di serangna,
nakitamo pa'da pissang tallo'na. Ulo kaiyyang kaledo narumpa' jao mengkolung. Di tentenamo itte ampele' masaramo nyamana kalloaja'.
Nanama-nama mo melo' na napesirumpa'i sammuanena lapopulando', "Umbatente
akkalangku' mala kupatei itte lapongulo?" Nakuamo pulando' "Ee, sammuaneku' ! Diang ittu di lau', diangngatang bainena maradika si mata naung
di lelo' modiu-diusang. Iyyanna na mendiusmo, nalosui nasang ampana care-care
di kalaena' siola poreba mala'bi'na ampele' napantuung di baona care-carena, mane'
naung modiu-diusang.
Ampunna'
tentemo itte, penri'ba' moko mako, ampele' musangke masiga tombi mottiana. mane
'mubaba mako mulammeang di sipatunna balongkona ulo. "U'de ittu masae su'be
pissangmo todapa' mallusu itte kalloaja', apa' melo' na napembalai itte tombi
mottia. Nakitamo itte tombi mottia nalammeang naung di balongkona ulo.
Nabongkarmo itte balongko. narumpa'mo ulo kaiyang jaling. Manassa napatei
injolo' ulo. mane' mala naala tombi mottia.
![]() |
Ular dan Burung Gagak |
Terjemahan Bhs Indonesia :
Burung Gagak Melawan Ular Sawah
Di sebuah hutan tumbuhlah sebatang pohon besar. Di situ juga seekor burung gagak yang bersarang dan bertelur di dalam lubang pohon besar itu. Di bawah pohon kayu itu terdapat suatu busut. Tempat itu merupakan tempat ular sawa besar bersarang di dalam lubangnya.
Apabila hari sudah siang, burung
gagak ini pergi mencari makan. Demikian juga si ular setiap
hari naik di puncak pohon untuk mencari telur yang dapat dimakannya. Akhirnya,
dia menemukan telur burung gagak itu dan memakannya sampai habis. Ketika datang
di sarangnya, burung gagak itu melihat bahwa semua telurnya hilang. Dia hanya
menemukan ular besar itu sedang melingkar. Susahlah hati burung gagak saat itu.
Dia merencanakan akan menemui sahabatnya,
yaitu sang Pelanduk dan burung gagak itu bertanya "Bagaimana caranya
sehingga saya dapat membunuh sang ular itu?" Sang pelanduk mengatakan,
"Hai, sahabatku! Di sana di kampung itu ada istri raja yang selalu turun
di sungai untuk mandi. Kalau mau mandi, istri raja itu menanggalkan semua
pakaian di badannya dan meletakkan alat perhiasannya di atas pakaian yang
ditanggalkannya, baru dia turun mandi.
Oleh karena itu, terbanglah ke sana
dan sambarlah kalung mutiara itu dengan cepat kemudian bawalah dan jatuhkanlah
kalung itu di atas lubang ular itu." Tidak lama kemudian semua orang
datang untuk memburu burung gagak itu. Mereka mau merebut kalung mutiara itu.
Mereka melihat burung gagak itu menjatuhkan kalung mutiara di lubang tempal
ular tersebut. Mereka membongkar lubang itu dan mendapatkan ular besar itu di
dalamnya. Tentulah mereka membunuh ular itu terlebih dahulu. baru mereka dapat
mengambil kalung mutiara yang dijatuhkan oleh burung gagak tersebut.